Bloger Amatir

prabowo2

Siapa Calon Presiden pilihan anda?

Bagi saya,

Megawati, jelas bukan pilihan.. selain banyak dikelilingi orang-orang yang gak jelas, Mega sendiri tidak jelas ideologi dan perjuangannya, 3 Tahun masa pemerintahannya nyaris tidak meninggalkan jejak indah kecuali penjualan dan obral besar2an aset negara…

SBY, cukup simpatik, cukup berhasil, tapi kurang berani mengambil resiko. Pemimpin model SBY ideal untuk sebuah negara yang sudah mapan dengan kultur civil society yang kuat dan dominan. Untuk RI yang sedang sakit dan sering dikhianati, SBY kurang memberikan harapan. Terlalu lamban, mungkin perubahannya akan dirasakan dalam 10-15 Tahun kedepan…

Gus Dur, disamping keterbatasan fisik, secara de facto dukungan real elit sudah pudar seiring munculnya generasi muda yang lebih energik dan membawa harapan baru. Era Gus Dur sudah berlalu, meskipun pemikirannya masih akan banyak didengar…

Amin Rais, hampir mirip denan Gus Dur, era Amin Rais sudah berakhir. Pak Amin lebih cocok jadi tokoh penyeimbang ditengah tarik menarik banyak kepentingan. Pengaruhnya masih cukup besar, terutama di PAN dan Muhamadiyah, jadi pemikiran Pak Amin masih diperhitungkan. Tapi tidak untuk jadi Presiden…

Wiranto, Tokoh Orba yang nyaris tidak memberikan alternatif harapan. Hanura hanya akan jadi partai menengah yang akan punya suara cukup, tapi tidak akan cukup untuk mendorong dia maju ke bursa Capres. Bye bye Jenderal!

JK, alias Jusuf Kalla dengan kendaraan Golkar-nya cukup punya tenaga. Sayang Visi JK kalah jauh dengan kompetitor lainnya. Kultur Golkar yang belum berubah, sulit mengandalkan harapan perubahan kepadanya. Suara Golkar akan cukup terkoreksi banyak oleh menggelembungnya Demokrat, dan tergerus juga oleh kehadiran Hanura dan Gerindra. JK kemungkinan kembali hanya akan maju sebagai calon wakil presiden…

Sultan Hamengkubuono X, hanya cocok jadi Wakil Presiden. Lemahnya dukungan partai dan masa pendukung yang terkonsentrasi di Jawa (Jogja) tidak cukup untuk modal maju di pilpres. Belum terbayang siapa dan dari partai apa yang akan melamar Sultan, kemungkinan terbesar sih dari PDIP.

Tokoh PKS, kenapa saya tidak sebut nama, karena PKS tidak punya tokoh dominan, siapapun bisa maju. Dua tokoh populer saat ini Hidyat Nur Wahid dan Tifatul Sembiring punya kans yang sama besar. Hidayat diuntungkan dengan popularitas yang lebih dan track record yang mulus. Sementara Tifatul punya pembawaan dan karakter yang lebih ‘keras’ dan ‘muda’ Sangat cocok untuk menutupi kelemahan PKS yang terlalu ‘santun’… Kans tokoh PKS ini sangat mungkin menjadi mitra dan rekan koalisi yang sangat serius dan diminati banyak pihak. Prediksi saya PKS akan masuk partai dengan perolehan suara 3 besar setelah PDIP dan Golkar..

Rizal Ramli, Sutiyoso dan Tokoh2 lain, hanya akan jadi penggembira. Mereka tidak cukup punya modal. Rizal bagus di Visi tapi tak punya dukungan real dan kendaraan politik. Sutiyoso lebih tragis, dia hanya mengandalkan sweet memories saat menjabat Gubernur DKI, akses ke partai lemah, visi nyaris tak terdengar..

Prabowo Subianto, kuda hitam. Jenderal terbuang, tokoh kontroversi, banyak musuh juga banyak kawan. Mendengar namanya pertama kali sekitar awal 90-an, sebagai prajurit briliant. Orang elit militer dan masuk klan Suharto menjadikannya mudah menapak dan dikenali. Namanya tenggelam seiring hancurnya rezim… namun yang unik, Prabowo menjadi tokoh yang disingkirkan dua kekuatan sekaligus. Golongan pro reformasi menjadikannya tokoh antagonis pelaku penculikan aktifis, sedangkan tokoh Orba anti reformasi (termasuk keluarga Soeharto sendiri) menjadikannya tokoh antagonis sebagai pelaku makar dan perencana kudeta. Prabowo terbuang.

Kini dia kembali dengan semangat yang jauh lebih militan dari kompetitor manapun. Luka yang dalam selama masa pengasingan memberinya banyak waktu untuk mengumpulkan energi dan membuat strategi. Dia datang dengan visi yang segar dan ‘rada’ sosialis. Dengan bantuan ‘kapital’ besar, telah mampu memikat hati banyak media dan masyarakat. Beberapa Polling menempatkan namanya masuk empat besar jauh mengalahkan Wiranto sebagai seteru utamanya.

Sebagai satu-satunya Tokoh Orba yang di tolak masuk Amerika Serikat pasca reformasi, Prabowo punya modal besar untuk menjadi satu-satunya pemimpin RI (pasca Bung Karno) yang bisa mengambil posisi vis a vis dengan Amerika. Prabowo bisa menjadi model Hugo Chavez untuk wilayah Asia, dia adalah tokoh yang paling mungkin mengambil peran Soekarno dibanding Megawati sendiri.

Posisinya yang kontroversi memberinya nilai minus. Kehadiran Prabowo diakui atau tidak akan membawa ketidakseimbangan di tubuh Militer RI, dia akan kesulitan mengambil dukungan dari kelompok Status Quo, dan jika Amerika tidak berkehendak dengan kehadirannya, Prabowo juga harus melawan sang invisible hand.

Saya punya mimpi… Indonesia akan punya citra baru, bermartabat, punya sikap yang  jelas ditengah2 dunia yang munafik jika:

Prabowo presidennya dan dari PKS wakilnya…

Yang paling kebakaran jenggot tentu saja Gedung Putih dan antek-anteknya diseluruh dunia.

Selamat datang Jenderal!

hugo-chavez

Venezuela dan Bolivia secara resmi mengusir diplomat Israel dan memutuskan hubungan diplomatiknya. Dengan tidak mengabaikan muatan dan kepentingan politik kedua negara itu, ada satu hal yang pasti… mereka merdeka seutuhnya dari rongrongan imperialisme neo kolonialisme Amerika Serikat. Inilah cita-cita besar Bung Karno, Founding Father Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hugo adalah Bung karno hari ini. Dia lantang menghujat hegemoni Amerika dan merasa negaranya tidak punya kepentingan apapun dengan Amerika. Sungguh sebuah keberanian yang tidak murah.

Venezuela dan Iran adalah motor pembangkangan terhadap Imperialisme Neo Kolonial gaya Amerika. Mereka memilih berhadap-hadapan dan siap menghadapai apapun yang terjadi, bukan menjadi negara pengecut, bersilat lidah dan bersembunyi dibalik kepentingan perut.

Putuskan hubungan diplomatik dengan US!

buku-emha

Setelah sekian lama abstain mengisi tulisan karena tak tahu apa yang ingin ditulis… setelah sekian tema mampir ingin ditampilkan, mulai dari Maryamah Karpov, agresi Israel, sampai Candoleng-doleng…akhirnya pilihanku jatuh ingin mengabarkan buku ini.

Membaca buku Emha terakhir kalinya mungkin sekitar tahun 2000-an, selepas itu dan seiring menghilangnya Emha dari ‘dunia’ tak pernah lagi saya membaca apapun hasil karya Emha. Emha lenyap ditelan kesibukanku mencari dunia. Sekedar selenting nama Emha terdengar atau terbaca di media masa, pikiranku segera mengalihkannya seraya membuat asumsi dan pembenaran bahwa Emha seperti manusia lain pada umumnya, adalah manusia yang punya hajat dan kebutuhan dengan dunia, jadi janganlah terlalu melebih-lebihkannya… toch sekarang dia sudah menikahi artis, bahkan bukan tidak mungkin Emha sekarang juga diam-diam sedang menunggu pelamar untuk maju dalam pilkada.

Maka ketika melihat di rak buku kawan ada buku ini, awalnya berat sekali untuk memilihnya untuk jadi bahan bacaan mengisi waktu luang, hanya karena anjuran kawan saja akhirnya saya memilihnya untuk dibaca. Dan terus terang, judul dan tulisan pertamalah yang membuat saya memutuskan membawa buku ini pulang.

Setidaknya dari tulisan-tulisan dibuku ini saya merasa penilaian dan asumsi2 saya tentang belia (lihat! sekarang saya mengganti dia dengan belia) banyak kelirunya. Emha masih seperti dulu. Riang, suka menari dengan kata-kata dan yang terpentin tulisannya jujur.

Emha masih seperti air, mengalir mengisi tiap pori-pori kehidupan. Beliau bisa membentuk wujud apapun sesuai dengan bisikan nuraninya. Beliau bisa menjadi pembela rakyat terdepan, tapi bisa juga menjadi pembela penguasa yang gigih. Bisa menjadi Kiai, tapi bisa juga menjadi anti kiai. Emha tak bisa diarahkan, dia hanya akan mengarahkan dirinya sendiri.

Menikmati buku ini, saya belajar banyak… terutama belajar untuk jujur mengakui kekurangan diri.

Setelah Blue Energi masuk istana, kini giliran pengusaha yang dikabarkan mengantri BLT versi Achmad Zaini. Entah apa sebenarnya yang sedang terjadi dengan republik ini.

Mungkinkah sedang terjadi kegilaan masal?

Sambil menyelam…ngintip cewe renang! begitulah kira-kira kejadian kemarin pagi. Datang ke Telkomsel Dago dengan niat awal mau tanya syarat aktifasi internet HSDPA 3,6Mbps. Telkomsel langsung memberikan dua kejutan. Kejutan pertama, makan (bisa pilih bakso atau batagor, tapi saya pilih dua2nya hehe dan minum (soft drink) gratis! mereka bilang lagi ulang tahun… kejutan kedua, Telkomsel pada hari kemarin itu juga baru meluncurkan paket akses data internet unlimitted bahkan untuk HSDPA 3,6Mbps! sebuah pukulan telak untuk Indosat IM2 yang sehari sebelumnya saya survey masih bertahan di quota volume based 1.2 G untuk kecepatan 3,6Mbps. Untuk paket ini, Telkomsel buka harga di 400rb/bulan.

Eiiit tunggu, jangan seneng dulu, ternyata unlimittednya telkomsel masih pake embel-embel yaitu batas kecepatan akses data 3,6Mbps diberikan hanya sampai batas volume based 3 Giga, selebihnya bandwitch diturunkan ke 512 Kbps tanpa dikenakan charge untuk kelebihan quota, artinya bahasa iklan Telkomsel sudah jujur tapi kurang all out! Untuk sebuah terobosan awal, langkah itu cukup fair dan berani apabila kita membandingkan dengan dua operator lainnya Indosat dan XL yang belum mengeluarkan jurus yang revolusioner. Sampe hari ini Indosat masih bersikukuh dengan IM2 yang Volume based, dan XL yang lebih memilih menjadi pengecer lewat pihak ketiga (Quasar, Centrin dll)

Menariknya lagi, TelkomFlash mengeluarkan paket unlimitted ekonomis seharga 125 rb/bulan. Dengan paket ini kita diberikan bandwitch up to 256kbps sampai pemakaian 3 giga setelah itu diturunkan ke up to 64Kbps sampe unlimitted. Kali ini saya benar-benar surprise dengan innovasi Telkomsel! Saya sampe bertanya-tanya, bagaimana dengan nasib speedy yang masih terlilit kabel?

Kesimpulan, saya sudah tidak sabar menunggu pembalasan dari ‘raja banting harga’ XL dan Indosat.

dan pertarungan pun dimulai, Ting!

Jika anda punya waktu sangat luang silakan kunjungan http://www.anggaran.depkeu.go.id disana tertulis lengkap APBN 2008 beserta lampirannya tak kurang dari 600 halaman file pdf.

sayang saya tak punya cukup waktu, tapi dari sekilas pengamatan saja sudah tercium ketidakwajaran, sekedar contoh, sektor pertanian yang diwakili Departemen Pertanian yang notabene merupakan sektor yang langsung bersentuhan dengan hampir setengah populasi masyarakat dan sangat berpotensi menjadi motor pengentasan kemiskinan hanya mendapat anggaran 9,1 Trilyun. Itu hanya 1/4 dari anggaran Departemen Pertahanan yang mencapai 36,3 Trilyun! bahkan masih kalah jauh dengan Departemen Agama yang memakan anggaran 15 Trilyun atau sedikit diatas Mahkamah Agung yang menghabiskan anggaran 6,4 Trilyun. Padahal orang bodoh juga tahu, musuh paling nyata itu bukan serangan dari negara luar, tapi musuh negara itu saat ini bernama kemiskinan dan kelaparan!

MMMMGGGGGhhhhhhhhh, Gemesssss!!!!

Salah satu buku yang paling berkesan yang pernah saya baca adalah sebuah buku tebal berwarna hijau tua dengan judul cukup singkat ‘ISLAMOLOGI’. Sebuah buku terjemah dari seorang ulama Pakistan kontemporer, Maulana Muhammad Ali.

Yang paling membuat saya terkesan adalah penyajiannya yang lebih mirip sebuah ensiklopedi Islam daripada sekedar buku. Materi tulisan yang detail, saling bertaut, dilengkapi referensi yang luar biasa lengkap. Untuk seorang awam, buku itu kaya akan gizi, lengkap dan mudah untuk dinikmati.

Hal yang paling membuatnya berbeda, adalah keberanian sang penulis meletakan logika dan nalar dalam posisi yang teramat terhormat. Maka tidak heran, pada beberapa bagian ada kontroversi kecil-kecilan. Anehnya, beberapa kontroversi itu sangat berpengaruh dalam membangun pola berfikir saya sampai hari ini. Bahkan, Skripsi saya yang dianggap beberapa dosen kontroversial itu juga mendapatkan ilham darisana.  Diam-diam buku itu saya simpan dalam hati sebagai bagian dari cara Tuhan mengajari saya. Pendek kata, Buku hijau tebal itu adalah Guru yang tak pernah berbicara.

Belakangan saya baru menyadari bahwa buku itu adalah buku karya seorang penganut dan aktivis Ahmadiyah di Eropa. Ramainya gonjang-ganjing Ahmadiyah hari ini, mengingatkan saya akan buku Hijau tua itu. Buku tebal yang cerdas itu, yang telah meninggalkan pengaruh yang teramat berarti buat saya pribadi.

Untuk sekedar menyebut contoh hal-hal yang saya anggap kontroversi itu adalah, dibuku itu dinyatakan bahwa tidak ada ‘makhluk halus pengangguran’ yang kerjanya menakut-nakuti, mirip setan-setan gentayangan dilayar kaca. Bahkan Jin (salah satu jenis makhluk halus) pun diberi definisi yang sangat berbeda dengan yang kita pelajari selama ini, atau contoh yang lain, buku ini memberi sudut pandang dan perspektif alternatif yang segar bagi kita dalam memandang dan memahami hal-hal yang selama ini sudah kita anggap mapan. Seperti makna wahyu, nabi, rasul dan semacamnya. Menariknya, sekali lagi, semua argumentasi yang dikemukakan adalah argumen yang sangat logis dan literal jauh dari kesan emosional.

Selebihnya, diluar kontroversi itu, ilmu yang tersebar dibuku itu adalah mutiara yang sayang untuk disingkirkan dan secara keseluruhan saya menganggap tidak ada hal-hal yang benar-benar menyimpang dari ajaran Islam.

Jika benar buku itu mempresentasikan Ahmadiyah seutuhnya, maka saya berani bersaksi, Ahmadiyah adalah saudara kita. Mereka adalah kaum Muslimin dan Mu’minat yang wajib kita lindungi hak-hak dan kewajibannya. Namun jika kemudian ternyata pada kenyataanya terjadi penyimpangan tentu perlu diluruskan. Lalu bagaimana sikap kita sebaiknya sekarang?

Sebaik-baik sikap, jika mungkin, adalah tabayyun (diskusi untuk konfirmasi), sebab kita tidak punya cukup informasi, bahkan informasi yang sedikit itupun lebih banyak berasal dari isu dan gosip.

Bukankah Rasul Allah Muhammad SAW pernah berkata: perasangka itu lebih bertendensi dusta!

Dua bulan yang lalu, seorang teman dengan mata berninar-binar mempromosikan DBS. Sebuah MLM pulsa. Dia mendapat fatwa dari seseorang yang dituakannya bahwa MLM ini bisa dipastikan kehalalannya. Dalam seminggu keikutsertaannya dia sudah balik modal, katanya sudah untung malah. Waktu itu di rekeningnya sudah masuk 1,9 juta. Saya melihat bukti transfernya melalui mobile banking.

Seminggu yang lalu, dia mengabarkan jika pendapatannya dari MLM itu sudah hampir 7 juta! bahkan seorang temannya yang lain sudah mencapai 27 juta, mungkin sekarang sudah lebih dari 30 juta.

Wow hebat bener!

Resiko terburuk dari bisnis ini katanya, tak pernah rugi! Malah untung! Punya account private untuk isi ulang pulsa sendiri dan orang lain dengan harga miring. Account ini jelas harus diisi deposit terlebih dahulu jika ingin menggunakan pulsanya. Melihat price list-nya memang miring, tapi tak bisa disebut murah.  Keuntungan lainnya bergabung dengan DBS tak perlu disebutkan, itu hanya akan membuat saya dan siapapun yang menyebutkannya akan tampak lebih lucu dari biasanya.

Yang menarik, kita cukup menyetor 200rb untuk menjadi anggota. Setelah itu tinggal isi deposit, dan langsung bisa swalayan pulsa dengan harga ‘miring’ tadi, bisa jualan dan dapat keuntungan. Menarik bukan?

Lalu bagaimana ceritanya dari 200rb bisa mengalir puluhan juta?

Disini tabiat MLM aslinya muncul. Untuk bisa mengalirkan rupiah, kita dituntut untuk menarik downline sebanyak-banyaknya. Jika cukup modal, kita dapat langsung daftar untuk tujuh orang atas nama kita sendiri, untuk keberanian ini kita akan mendapat potongan 200rb. Pasang tujuh bayar enam! keren…

Mulai dari sini, ceritanya selanjutnya adalah 100% MLM!, dengan dalih dan istilah apapun DBS jelas MLM berbulu pulsa. Rekrut kawan sebanyak-banyaknya, bonus mengalir sampai jauuuuuuuh

Yang luput dari perhatian mereka, bonus itu, bonus yang berjuta-juta, yang berpuluh juta, bonus dari mana? sementara  fee kita dari transaksi jual beli pulsa hanya dihargai Rp.10 per transaksi

saya bisa dipastikan bonus berjuta-juta itu bukan bonus keuntungan jual beli pulsa. Itu adalah bonus yang disawerkan dari sekian ratus ribu atau malah sekian juta uang yang anda setorkan. Jikapun ada bonus pulsa, nilainya tak akan lebih dari 0,0001% (jadi mirip iklan) Pulsa hanyalah kedok. Selebihnya adalah money game, mengais uang dengan uang tak ada barang yang ditransaksikan. jika ini benar, artinya haram!

Tidak percaya?

Jika benar kawan saya kurang dari tiga bulan menghasilkan 7 jt, berarti dia dan sekian downline-nya harus berhasil menjual pulsa sebanyaklebih dari 700.000 kali transaksi (kita hanya mendapat fee rp. 10 per transaksi). Bayangkan bagi mereka yang berhasil meraup 30 juta, berarti dia dan tim downlinenya telah berhasil menjual 3.000.000 alias tiga juta kali transaksi! Jika dalam tiga bulan dia berhasil membangun jaringan 100 orang, rata-rata setiap orang harus berhasil menjual 30.000 alias tigapuluh ribu kali transaksi!

Sebuah hal yang mustahal!!!

Sekitar awal september 2006 saya kehilangan sepeda motor Supra Fit Disc. Pihak Adira hanya membutuhkan waktu 2 minggu untuk mencairkan klaim asuransi saya. Dengan cicilan yang baru masuk empat kali, plus dipotong biaya adm untuk pengurusan asuransi sebesar 700 rb saya masih mendapatkan penggantian sebesar Rp. 315 ribu. Secara kasar, saya hanya menelan kerugian sebesar 800rb atau 1,3 jt jika Dp diperhitungkan.

Akhir Desember 2007, tepatnya tanggal 25 Desember, saya kehilangan sepeda motor untuk yang kedua kalinya (ini membuktikan saya bukan Keledai :). Kehilangan yang kedua ini memberi rasa yang cukup sakit, mengingat cicilan yang sudah hampir setengahnya dan motor diambil dari halaman rumah. Yang membuat lebih sakit lagi adalah penanganan pihak leasing dalam hal ini WOM Finance, yang terkesan kurang professional. Klaim saya baru cair setelah menunggu hampir 4 bulan, dengan nilai penggantian yang sangat tidak masuk akal.

Total cicilan (563rb/bulan) yang sudah disetorkan sebanyak 13 kali atau berjumlah sekitar 7,3 juta. Namun saya hanya mendapatkan penggantian 278.000! jumlah ini malah lebih kecil dari yang saya terima saat mendapatkan penggantian dari Adira, padahal cicilan saya ke Adira baru masuk empat kali atau sekitar 1,7 jt, lebih aneh lagi, di WOM saya sengaja mengurus sendiri semua persyaratan untuk menghindari pemotongan sekitar 700rb untuk biaya adm pengurusan persyaratan asuransi. Karena saya tidak paham dengan model hitung-hitungan yang disodorkan WOM, saya hanya bisa pasrah menerimanya.

Meskipun demikian, saya dapat menunjukan adanya kejanggalan saat saya mencoba menghitungnya dengan pola yang sangat sederhana yaitu:

Kewajiban saya kepada WOM Finance = Hutang Pokok + Bunga + Denda keterlambatan

Hutang pokok : Rp. 13.600.000 (harga on the road Supra X 125 Disc standar)

Bunga : Rp. 2.700.000 (15 bulan x 1.3 x 13.600.000)

Denda : Rp. 430.000 (denda keterlambatan tertulis diprint out)

Total : Rp. 16.730.000

Penerimaan Cash WOM dari saya + penggantian Asuransi

Total cicilan tersetor   : Rp. 7.319.000 (13 x 563.000)

Penggantian Asuransi : Rp. 10.880.000 (80 %(sudah masuk tahun ke2) x 13.600.000)

Total : Rp. 18.199.000

Selisih : Rp. 1.469.000

Dalam persepsi saya selisih inilah yang seharusnya menjadi hak saya, bahkan selisih itu bisa jauh lebih besar 1,2 jt jika saya memasukan DP yang telah saya bayarkan ke penerimaan cash WOM.

Ironisnya lagi, saat saya hanya menerima penggantian sebesar 278.000 (artinya saya mengalami kerugian 7 juta, bahkan 8,2 juta jika dihitung dengan DP), maka pihak WOM justru diuntungkan dengan mendapat selisih lebih dari satu juta dibanding yang sehrusnya mereka terima.

Nah, Sebagai perbandingan, kita coba menghitung dengan menggunakan skema yang sama untuk Adira,

Kewajiban saya kepada Adira Finance = Hutang Pokok + Bunga + Denda + Biaya Adm

Hutang pokok : Rp. 11.500.000 (harga on the road Supra Fit Disc standar 2006)

Bunga : Rp. 900.000 (6 bulan x 1.3 x 11.500.000)

Denda : Rp. 156.000 (denda keterlambatan tertulis diprint out)

Biaya Adm : Rp. 700.000 (persyaratan diurus pihak Adira)

Total : Rp. 13.256.000

Penerimaan Cash Adira dari saya + penggantian Asuransi

Total cicilan tersetor : Rp. 1.916.000 (4 x 479.000)

Penggantian Asuransi : Rp. 11.500.000 (100% (masih tahun pertama) x 11.500.000)

Total : Rp. 13.416.000

Selisih : Rp. 166.000

Kenyataannya saya mendapatkan penggantian yang justru lebih besar dari nilai selisih.

Kesimpulan, Adira jauh bekerja lebih profesional dan transparan.


Akhirnya selesai juga kitab Ayat-Ayat Cinta saya baca. Tentu saja sebagai pembaca saya merasa berhak untuk memberikan penilaian pribadi atas novel fenomenal ini.

Penghargaan tertinggi saya adalah untuk kemampuan penulis menyampaikan pesan-pesan dan nilai-nilai keIslaman kedalam sebuah novel bergaya pop. Penulis (Kang Abik) terlihat begitu konsisten dengan misinya. Hal ini terbukti semua novelnya mengambil tema-tema yang hampir seragam. Meskipun demikian Ayat-Ayat Cinta (AAC) masih jauh lebih baik dibanding novel-novelnya yang lain, novel inilah dalam pandangan saya bisa dikatakan sebagai masterpiece nya Kang Abik.

Kekuatan AAC yang lain adalah pengambilan setting di Mesir. Penulis yang memang pernah tinggal di Mesir cukup lama, mampu menghadirkan gambaran sebuah sudut kota dengan cukup detail, lengkap dengan budaya dan keragaman orang-orangnya. Nilai jual dari setting dinegeri orang adalah pembaca seolah-olah dibawa berkunjung ketempat yang benar-benar baru, melintasi imajinasi kesehariaan pembacanya. Dengan bertaburan kata-kata dan istilah-istilah asing otak kita secara naluriah lebih peka dan perhatian. Tentu saja keahlian sang penulis pun sangat berperan dalam menjaga tingkat kejenuhan pembaca.

Cinta segi tiga tentu selalu memberi peluang kepada penulis untuk membuka pintu konflik selebar-lebarnya, apalagi di AAC cinta itu bersegi lima. Konflik yang diangkat dan plot yang digunakan cukup membuat siapapun kesulitan untuk menebak-nebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Inilah barangkali yang membuat gemas sebagian pembacanya, sehingga ada yang menyatakan sulit untuk berhenti membaca sebelum tamat.

Perbedaan paling mencolok AAC dari novel sejenis lainnya dan menjadi nilai lebih adalah secara keseluruhan novel ini terasa lebih dewasa, namun begitu para remaja pun tak akan kesulitan untuk dapat menikmatinya.

Kekurangan yang paling mengganggu saya adalah masih banyak ditemukan baik dalam kalimat langsung maupun dalam deskriptif penjejalan nilai-nilai, norma-norma normatif layaknya seorang guru sekolah didepan kelas. Bagi sebagian orang yang alergi dengan model bertutur seperti ini akan membuat mereka lari.

Kekurangan kedua, masih ada hal-hal yang tidak logis dan sayangnya hal yang kurang logis ini terjadi justru pada puncak konflik, saat Fahri harus dipenjara dan berhadapan dengan pengadilan. Memasang Noura dengan peran antagonis dan membuat tuduhan palsu telah memerkosanya, adalah tindakan yang memerkosa logika pembaca. Jika tuduhan itu dibawah tekanan seorang yang aktif dibidang intelijen, tuduhannya menjadi terlalu sederhana dan mudah dipatahkan. Tanpa Maria (yang digambarkan berlebihan, tiba-tiba sehat setelah mendengar seseorang berbicara) pun Fahri dapat lolos dengan DNA, tak ada alasan bagi pengadilan menolak tes DNA.

kelemahan ketiga, dengan keluasan ilmu yang dipunyai penulis, saya yakin Kang Abik seharusnya mampu membuat semacam episode yang berhasil merukunkan dua istri yang dalam kehidupan nyata nyaris mustahil. Sayang, seperti banyak diungkap banyak kalangan novel ini jadi berkesan kurang berani, mematikan seseorang yang seharusnya bisa diekploitasi untuk sebuah gambaran ideal poligami.

Mei 2024
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Laman